Tuesday, January 29, 2013

Tulisan

Salah satu minat saya adalah menulis. Musim panas ini saya menerjamahkan beberapa tulisan saya dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Di bahwa ini ada sebuah puisi saya, judulnya Terteguk. Saya menulis puisi ini pada saat saya tinggal di Malang. Silakan berkomentar!


TERTEGUK
Hari ini aku hancur tanpa belaskasihan.
Hari ini aku angkat gelas ini
Dan minum cairan murni yang penuhimu, demijohn sang penghibur.

Bersama, kau dan aku ungkapkan yang terselubung
Dalam kesuraman ini supaya besok
Kita masing-masing mampu meneruskan perjalanan kita.

Diri kosongmu yang dulu, tunggu
Akan dikumpulan dan dijual oleh seorang wanita yang
bertahan hidup di kolong jembatan itu.

Kulitku ku gosok,
Rambutku ku sisir, dan
Kainku ku atur rapi disana-sini tunjuk bentukku.

Kita masing-masing mainkan peran kita
Tanpa keraguan, tanpa bantahan, sama sekali tanpa semangat.
Kau sabar saja dalam plastik hitam itu, dibawa kesana-sini.

Sementara saya tuliskan dengan jiwa raga.
Dalam kita masing-masing ada kedambaan.
Dan setelah semua, Besok, saatnya kan tiba.

Bisakah kau ampuni aku atas kedekatan ini?

1 comment:

  1. saya baru baca puisinya. keren.. 'plastik hitam' itu maknanya gimana dalam puisi ini? Kenapa dia seperti membawa-bawa hal itu?

    ReplyDelete